Selasa, 26 Agustus 2014
Cara Membuat Website Sendiri
Pernah bingung membedakan istilah website dan blog? Nah, pada
dasarnya, semua yang kamu lihat di internet adalah website. Namun
demikian, website tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dan
memiliki sebutan khusus tergantung pada fungsinya. Jenis website yang
cukup ngetop adalah blog, social media dan toko online. Jadi bisa
dikatakan bahwa blog adalah salah satu jenis website yang memiliki
fungsi sebagai diary atau buku harian bagi pemiliknya, makanya biasanya
tampilan artikel blog biasanya diurutkan berdasarkan tanggal dimulai
dari yang paling baru.
Website lain memiliki fungsi mirip sebuah toko, di mana kita bisa memajang foto produk, harga, deskripsi produk hingga cara pembelian. Website jenis ini kita sebut sebagai toko online. Jenis website lain yang terkenal adalah social media. Untuk jenis website ini saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar, karena kamu pasti sudah sering menggunakannya yaitu facebook dan twitter.
Pada prinsipnya ada beberapa cara untuk membuat website, saya membaginya ke dalam 4 kategori yaitu:
Hal pertama yang harus kamu lakukan saat membuat website sendiri adalah memperoleh nama domain kamu sendiri. Sebuah domain adalah nama yang ingin kamu berikan untuk website yang kamu buat. Sebagi contoh, nama domain website yang sedang kamu baca ini adalah “prothelon.com”. Untuk memperoleh nama domain, kamu harus membayar biaya sewa tahunan sebagai hak penggunaan nama tersebut. Yah, kamu tahu sendirikan, kalau nama website itu harus unik, dan hanya satu-satunya di internet. Kalau tidak orang pasti akan bingung mana web site punya kamu dan mana website yang milik orang lain. Jadi, di seluruh internet, kamu pasti hanya akan menemukan sebuah website yang alamatnya prothelon.com. Got that?
Nah, sebelum kamu berpikir macam-macam, perlu saya ingetin bahwa memiliki nama domain bukan berarti kamu sudah memiliki sebuah website. Belum. Ingat, nama domain ini hanyalah sebuah nama. Seperti kamu mendaftarkan ijin usaha sebuah PT atau CV dalam dunia nyata. Memiliki ijin usaha ini bukan berarti kamu memiliki toko atau gudangnya kan?
Silakan lihat tutorial membuat website ini untuk mendapatkan tips memilih nama domain yang baik untuk website anda.
Pilih Sebuah Web Hosting
Langkah berikutnya dalam proses membuat website sendiri ini adalah memilih web hosting. Sebuah web hosting pada dasarnya adalah sebuah perusahaan yang memiliki beberapa komputer yang selalu terhubung ke internet. Jika kamu menempatkan halaman-halaman web kamu di komputer mereka, maka seluruh dunia bisa menghubungi komputer itu dan melihat halaman website kamu. Kamu perlu mendaftarkan diri dulu ke web hosting agar website yang kamu buat memiliki “rumah”. Jika memiliki nama domain bisa diibaratkan dengan memiliki ijin usaha, maka memiliki akun web hosting kira-kira mirip dengan menyewa kantor atau toko untuk bisnis kamu.
Menyewa? Ya, untuk web hosting yang berbayar. Tentu saja kamu bisa memilih web hosting berbayar ataupun yang Web Hosting gratisan. Kamu juga bisa baca tutorial singkat tentang membuat website di hosting berbayar ini.
Kamu bisa melihat beberapa tips menarik saat memilih web hosting yang pernah saya tulis sebelumnya. Silahkan baca dulu agar kamu punya panduan saat menentukan pilihan nantinya.
Gimana? Menarik bukan. Dalam posting lainnya kita akan membahas langkah selanjutnya dalam membuat website yaitu membuat desain web.
Website lain memiliki fungsi mirip sebuah toko, di mana kita bisa memajang foto produk, harga, deskripsi produk hingga cara pembelian. Website jenis ini kita sebut sebagai toko online. Jenis website lain yang terkenal adalah social media. Untuk jenis website ini saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar, karena kamu pasti sudah sering menggunakannya yaitu facebook dan twitter.
Pada prinsipnya ada beberapa cara untuk membuat website, saya membaginya ke dalam 4 kategori yaitu:
- Instan, cara ini adalah cara tercepat, termurah (alias gratis) dan termudah dalam membuat website. Contoh paling mudah adalah menggunakan blogspot, worpress, tokobagus, dll. Cara ini memiliki kelemahan pada tingkat fleksibilitas pembuatan. Kita hanya bisa membuat website sesuai format yang sudah disediakan oleh penyedia layanannya. Silakan baca tutorial cara membuat website menggunakan blogspot atau wordpress ini untuk mempelajari langkah-langkah pemuatannya.
- CMS atau Content Management System. Cara ini relatif cepat seperti metode instan, namun memiliki tingkat fleksibilitas yang lebih dibandingkan cara Instan. Kamu tinggal melakukan instalasi menggunakan software CMS yang sudah disediakan. Kita bisa melakukan perubahan lebih fleksibel dengan menginstal add on pada CMS tersebut. Namun demikian, kamu pada umumnya harus menyediakan nama domain dan hosting sendiri. Contoh CMS adalah Joomla untuk website yang umum, wordpress untuk blog (ya, wordpress memiliki 2 jenis yaitu instan dan CMS), Prestashop untuk toko online, dll. Kamu bisa klik tutorial membuat website CMS WordPress ini untuk mempelajari langkah-langkah pembuatannya.
- Framework, cara ini memiliki tingkat fleksibilitas pembuatan yang lebih tinggi, namun kamu harus memiliki kemampuan web programming.
- Web Programming. Cara membuat website ini adalah yang paling fleksibel, namun lama dan kamu dituntut untuk memiliki kemampuan web programming. Kalau kamu udah bisa membuat website dengan cara ini, maka pada dasarnya kamu bisa membuat segala jenis website yang kamu inginkan, nyaris tanpa batas. Kalau kamu tertarik untuk mempelajari cara ini, kamu minimal harus menguasai HTML, PHP dan MySQL.
Panduan penting langkah demi langkah membuat website sendiri
Dapatkan nama domain kamu sendiriHal pertama yang harus kamu lakukan saat membuat website sendiri adalah memperoleh nama domain kamu sendiri. Sebuah domain adalah nama yang ingin kamu berikan untuk website yang kamu buat. Sebagi contoh, nama domain website yang sedang kamu baca ini adalah “prothelon.com”. Untuk memperoleh nama domain, kamu harus membayar biaya sewa tahunan sebagai hak penggunaan nama tersebut. Yah, kamu tahu sendirikan, kalau nama website itu harus unik, dan hanya satu-satunya di internet. Kalau tidak orang pasti akan bingung mana web site punya kamu dan mana website yang milik orang lain. Jadi, di seluruh internet, kamu pasti hanya akan menemukan sebuah website yang alamatnya prothelon.com. Got that?
Nah, sebelum kamu berpikir macam-macam, perlu saya ingetin bahwa memiliki nama domain bukan berarti kamu sudah memiliki sebuah website. Belum. Ingat, nama domain ini hanyalah sebuah nama. Seperti kamu mendaftarkan ijin usaha sebuah PT atau CV dalam dunia nyata. Memiliki ijin usaha ini bukan berarti kamu memiliki toko atau gudangnya kan?
Silakan lihat tutorial membuat website ini untuk mendapatkan tips memilih nama domain yang baik untuk website anda.
Pilih Sebuah Web Hosting
Langkah berikutnya dalam proses membuat website sendiri ini adalah memilih web hosting. Sebuah web hosting pada dasarnya adalah sebuah perusahaan yang memiliki beberapa komputer yang selalu terhubung ke internet. Jika kamu menempatkan halaman-halaman web kamu di komputer mereka, maka seluruh dunia bisa menghubungi komputer itu dan melihat halaman website kamu. Kamu perlu mendaftarkan diri dulu ke web hosting agar website yang kamu buat memiliki “rumah”. Jika memiliki nama domain bisa diibaratkan dengan memiliki ijin usaha, maka memiliki akun web hosting kira-kira mirip dengan menyewa kantor atau toko untuk bisnis kamu.
Menyewa? Ya, untuk web hosting yang berbayar. Tentu saja kamu bisa memilih web hosting berbayar ataupun yang Web Hosting gratisan. Kamu juga bisa baca tutorial singkat tentang membuat website di hosting berbayar ini.
Kamu bisa melihat beberapa tips menarik saat memilih web hosting yang pernah saya tulis sebelumnya. Silahkan baca dulu agar kamu punya panduan saat menentukan pilihan nantinya.
Gimana? Menarik bukan. Dalam posting lainnya kita akan membahas langkah selanjutnya dalam membuat website yaitu membuat desain web.
Cara Membangun Jaringan Internet di Rumah
Untuk jaringan
komputer atau LAN (Local Area Network) sederhana mengandung beberapa komponen
atau perangkat keras yang sangat penting dan merupakan kebutuhan utamanya.
Perangkat keras yang dimaksud antara lain adalah:
- Komputer yang akan digunakan sebagai Server
- Beberapa komputer untuk workstation
- NIC (Network Interface Card)
- Wireless LAN
- HUB atau Swicth yang mendukung F/O
- Swicth Wireless
- Kabel UTP
- Kabel Telepon
- Conector RJ45 dan RJ11
- VDSL Converter
- UPS jika diperlukan
Peralatan tersebut merupakan kebutuhan
standar dan harus ada untuk sebuah jaringan. Kemudian apabila jaringan komputer
di kantor Anda akan ditingkatkan atau lebih besar lagi harus ditambah beberapa
hardware lain seperti:
- Repeater
- Bridge
- Router
- Gateway
Seperti telah dijelaskan di atas komponen
jaringan, misalnya untuk Warnet atau jaringan di kantor yang hanya melibatkan
beberapa gedung perkantoran yang jaraknya antara 100 – 1000 Meter serta
memiliki node sekitar 10 sampai 200 unit komputer. Dengan beberapa komponen
tersebut Anda sudah bisa membangun jaringan. Untuk mengetahui masing-masing
komponen tersebut berikut akan dijelaskan secara singkat dan sederhana.
NIC (Network Interface Card)
Yang saya maksud
NIC dalam buku ini adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik
yang nantinya ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke
suatu jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local Area Network) saja
bisa juga Workgroup.
Gambar 1. Contoh Kartu
jaringan Combo
Sesuai
perkembangan teknologi khususnya jaringan, saat ini banyak jenis dan merk kartu
jaringan. Namun demikian ada tiga hal pokok yang perlu diketahui dari kartu
jaringan atau NIC ini, yaitu tipe kartu, jenis protokol, tipe kabel yang
didukungnya.
Tipe NIC
Sesuai
perkembangan komputer PC dan mainboardnya, maka tipe slot atau expansion slot
juga bermacam-macam, mulai ISA, PCI dan AGP. Namun untuk kartu jaringan ini
saya hanya menjelaskan 2 tipe saja, yaitu PCI dan ISA.
Gambar 2. Contoh lain kartu jaringan (NIC)
Pada saat membeli
komputer khususnya komputer rakitan, tidak semua slot terisi. Slot yang kosong
ini dapat digunakan untuk memasang beberapa kartu tambahan, seperti kartu
suara, modem internal, dan kartu jaringan.
Untuk membedakan
slot ISA dan PCI mudah saja. Jika casing komputer dibuka, di bagian belakang
ada beberapa deretan slot. Slot yang berwarna hitam umumnya ISA, slot yang
berwarna putih adalah slot PCI, dan slot yang berwarna coklat umumnya slot AGP.
Jenis Protokol NIC
Saat ini dikenal
beberapa protokol untuk sebuah kartu jaringan, di antaranya Ethernet dan Fast
Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM. Namun dalam buku ini dibatasi hanya
menjelaskan dua protokol saja, yaitu Ethernet dan Fast Ethernet.
Jenis Ethernet
masih banyak digunakan walaupun kecepatan transfer data yang didukungnya hanya
sampai 10Mbps saja. Saat ini perusahaan, instansi pemerintah dan juga
Warnet-warnet sudah mulai menggunakan jenis Fast Ethernet. Karena selain sudah
mendukung kecepatan transfer data sampai 100Mbps, harganya pun tidak jauh
berbeda.
Selain itu ada
juga kartu jaringan jenis combo. Jenis ini mendukung Ethernet maupun Fast
Ethernet. Kartu combo bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang
digunakan pada jaringan. Begitu juga dari sudut pengkabelan jenis combo ini
mendukung kabel jenis Coaxial dan UTP.
Komputer jenis
notebook yang beredar tidak semuanya sudah terpasang kartu jaringan. Untuk itu
apabila notebook pimpinan Anda menginginkan koneksi ke jaringan dan belum
terpasang kartu jaringan, maka Anda harus mempersiapkan kartu jaringan jenis
PCMCIA. Kartu jaringan ini pemasangannya tidak terlalu sulit, cukup dimasukkan
ke port PCMCIA yang ada pada setiap notebook dan tidak perlu dibongkar atau
covernya dibuka. Cukup ditancapkan dari bagian pinggir atau depan dari notebook
tersebut.
Saat ini hampir
semua NIC yang beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play. PNP ini sudah
sangat populer, karena setiap kita menambah hardware baru secara otomatis akan
dikonfigurasi oleh komputer. Begitu juga oleh operating sistemnya. Namun
demikian untuk memastikan kartu jaringan Anda Plug and Play baca di manual atau
tanyakan pada penjualnya.
HUB atau
Concentrator
Secara sederhana
HUB bisa dikatakan suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan
menghubungkan beberapa Node atau titik sehingga membentuk suatu jaringan pada
topologi star. Pada jaringan yang umum dan sederhana salah satu port
menghubungkan HUB tersebut ke komputer Server. Sedangkan port lainnya digunakan
untuk menghubungkan komputer client atau workstation yang sudah memiliki NIC
untuk membentuk suatu jaringan.
Jika akan dilakukan
pengembangan HUB juga bisa dihubungkan ke HUB berikutnya secara up-link. Ini
terjadi apabila HUB yang digunakan hanya memiliki port 16 port plus 1 port
untuk server atau hub lain. Sehingga untuk menambah jaringan diperlukan HUB
tambahan.
Dari segi
pengelolaan HUB yang saat ini beredar di pasaran ada dua jenis, yaitu
manageable HUB dan unmanageable HUB. Manageable HUB adalah HUB yang bisa
dikelola atau di-manage dengan software yang di bawahnya. Sedangkan
unmana-geable HUB cara pengelolaannya dilakukan secara manual.
Gambar 3. Contoh HUB
Perlu diketahui
bahwa HUB hanya memungkinkan pengguna atau user untuk berbagi (share) jalur
yang sama. Kumpulan HUB yang membentuk jaringan disebut "Shared
Ethernet." Pada jaringan seperti itu, setiap user hanya akan mendapatkan
kecepatan dari bandwidth jaringan yang ada. Umpamanya jaringan yang digunakan
adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 20 unit komputer
yang semuanya menggunakan sistem operasi Windows 95/98, maka secara sederhana
jika semua komputer yang terhubung ke jaringan tersebut bersamaan mengirimkan
data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing user tersebut
hanya 0.5 Mbps.
Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel tersendiri
untuk
berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi.
Cara kerja Hub
Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).
berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi.
Cara kerja Hub
Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).
Gambar 4. Contoh repeater
Pada jaringan
yang menggunakan topologi bus, ada juga perangkat sejenis yang mirip HUB
namanya repeater (pengulang). Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat
sinyal agar lalu lintas data dari client ke server atau sebaliknya lebih cepat
apabila jarak antara client atau workstation ke server lebih jauh. Dengan
repeater ini jaringan dan sinyal akan semakin kuat. Bahkan apabila kabel yang
digunakan jenis coaxial, jaringan akan lebih cepat.
Bridge (jembatan)
Bridge adalah
perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe
jaringan yang sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet). Bridge
memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada
masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang
diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan
segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika
segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa
mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
Bridge hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan Wireless.
Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN.
Bridge beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara automatis membangun sebuah table routing internal. Table ini digunakan untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan penyaringan (filtering). Setelah mengetahui ke segmen mana suatu paket hendak disampaikan, bridge akan melanjutkan pengiriman paket secara langsung ke segmen tersebut. Jika bride tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen alamat asalanya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.
Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN.
Bridge beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara automatis membangun sebuah table routing internal. Table ini digunakan untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan penyaringan (filtering). Setelah mengetahui ke segmen mana suatu paket hendak disampaikan, bridge akan melanjutkan pengiriman paket secara langsung ke segmen tersebut. Jika bride tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen alamat asalanya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.
Switch
Switch atau lebih
dikenal dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari konsep bridge. Ada
dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan
store-and-forward.
Switch
cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket
datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen
tujuannya.
Sedangkan switch
store-and-forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini
menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan
untuk memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch
untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak
mengganggu jaringan.
Dengan switch ada
beberapa keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps
penuh, tidak terbagi seperti pada "shared network." Dengan demikian
kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah
switch yang saling berhubungan disebut "collapsed backbone."
Gambar 5. Contoh Switching
Saat ini
perusahaan umumnya memilih jaringan Ethernet 10 Mbps pada segmen-segmennya dan
Fast Ethernet 100 Mbps untuk koneksi ke server. Biasanya merka menggunakan
switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa port 10 Mbps untuk koneksi ke
komputer client dan 1 port 100 Mbps untuk koneksi ke server atau komputer yang
dianggap sebagai server.
Dalam mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :
1. Store and Forward - switch akan meneruskan frame setelah data di terima secara lengkap
2. Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame secara lengkap
3. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan kompromi dari kedua jenis switch Juga diperkuat oleh teknologi VLAN ( Virtual LAN ) dimana dia mampu Mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia ( switch ) akan memilih jalur lain yang tidak sibuk.
Cara kerja switch
Jika akan menggunakan switching hub, diperlukan beberapa informasi dasar untuk menentukan pilihan switch, yaitu dengan mengetahui cara kerjanya.
- Cut through
Yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port tujuan. Tentu saja hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan mengurangi latency pengiriman paket. Pengiriman dilakukan tanpa terlebih dahulu mengumpulkan seluruh paket. Tetapi ketika alamat tujuan diketahui, langsung route dan pengiriman dilakukan ke alamat itu. Untuk satu paket Ethernet (1518 byte) proses ini memerlukan waktu hanya selama 40 microsecond. Dalam keadaan koneksi tujuan sedang digunakan, switch akan menampung paket data yang diterima untuk dimasukkan ke dalam buffer. Dan paket data akan dikirim dari buffer jika koneksi tujuan telah kosong.
- Store and forward
Cara kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh paket hingga lengkap ke dalam memory switch dan melakukan pemeriksaan kesalahan dengan metode CRC (Cyclic Redundancy Check). Waktu yang diperlukan untuk melakukan proses untuk setiap paket Ethernet adalah 1,2 milidetik. Karena diperlukan memory yang cukup, ada potensi terjadinya latency dalam store and forward switch ini yang disebabkan oleh penuhnya memory yang ada untuk menampung seluruh paket dan tabel dari ntwork address.
Walaupun cara cut through akan mengurangi terjadinya latency, tetapi konsekuensinya, paket data yang rusak juga akan juga sampai ke alamat tujuan. Kebalikannya, hal ini tidak terjadi pada store and forward switch.
Dari kedua cara di atas, ada pula switch yang menggabungkan kedua cara tsb yang disebut hybrids. Pada saat awal menggunakan cara cut through switching, dan melakukan pemeriksaan CRC, kemudian menghitung jumlah error yang ada. Jika jumlah error telah sampai pada batas tertentu, switch akan bekerja dengan cara store and forward sampai dengan kondisi jumlah error telah berkurang. Selanjutnya switch akan kembali bekerja dengan cara cut through. Cara termudah untuk mengetahui adanya kemampuan ini adalah dengan melihat ada atau tidaknya keterangan threshold detection atau adaptive switch dalam spesifikasi teknisnya.
1. Store and Forward - switch akan meneruskan frame setelah data di terima secara lengkap
2. Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame secara lengkap
3. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan kompromi dari kedua jenis switch Juga diperkuat oleh teknologi VLAN ( Virtual LAN ) dimana dia mampu Mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia ( switch ) akan memilih jalur lain yang tidak sibuk.
Cara kerja switch
Jika akan menggunakan switching hub, diperlukan beberapa informasi dasar untuk menentukan pilihan switch, yaitu dengan mengetahui cara kerjanya.
- Cut through
Yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port tujuan. Tentu saja hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan mengurangi latency pengiriman paket. Pengiriman dilakukan tanpa terlebih dahulu mengumpulkan seluruh paket. Tetapi ketika alamat tujuan diketahui, langsung route dan pengiriman dilakukan ke alamat itu. Untuk satu paket Ethernet (1518 byte) proses ini memerlukan waktu hanya selama 40 microsecond. Dalam keadaan koneksi tujuan sedang digunakan, switch akan menampung paket data yang diterima untuk dimasukkan ke dalam buffer. Dan paket data akan dikirim dari buffer jika koneksi tujuan telah kosong.
- Store and forward
Cara kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh paket hingga lengkap ke dalam memory switch dan melakukan pemeriksaan kesalahan dengan metode CRC (Cyclic Redundancy Check). Waktu yang diperlukan untuk melakukan proses untuk setiap paket Ethernet adalah 1,2 milidetik. Karena diperlukan memory yang cukup, ada potensi terjadinya latency dalam store and forward switch ini yang disebabkan oleh penuhnya memory yang ada untuk menampung seluruh paket dan tabel dari ntwork address.
Walaupun cara cut through akan mengurangi terjadinya latency, tetapi konsekuensinya, paket data yang rusak juga akan juga sampai ke alamat tujuan. Kebalikannya, hal ini tidak terjadi pada store and forward switch.
Dari kedua cara di atas, ada pula switch yang menggabungkan kedua cara tsb yang disebut hybrids. Pada saat awal menggunakan cara cut through switching, dan melakukan pemeriksaan CRC, kemudian menghitung jumlah error yang ada. Jika jumlah error telah sampai pada batas tertentu, switch akan bekerja dengan cara store and forward sampai dengan kondisi jumlah error telah berkurang. Selanjutnya switch akan kembali bekerja dengan cara cut through. Cara termudah untuk mengetahui adanya kemampuan ini adalah dengan melihat ada atau tidaknya keterangan threshold detection atau adaptive switch dalam spesifikasi teknisnya.
VDSL
VDSL (Very
high-bit-rate Digital Subscriber Line port) merupakan suatu alat atau piranti
yang digunakan sebagai converter dari kabel UTP (RJ45) ke kabel telepon (RJ11).
Dalam hal ini apabila Anda akan menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar
gedung yang jaraknya kurang lebih 500 meter masih memungkinkan dengan
penambahan piranti VDSL ini. Masalah kecepatan transfer data tergantung merk
VDSL yang digunakan. Bahkan untuk saat ini mulai banyak beredar dipasaran jenis
VDSL yang kecepatannya bisa diatur sesuai keinginan (manageble).
Gambar 6. Contoh VDSL yang umum digunakan
Jaringan komputer
khususnya LAN kini sudah menjadi kebutuhan. Namun kadang-kadang yang menjadi
kendala adalah ketika jaringan harus menyebrang jalan, melintasi gedung, bahkan
tidak sedikit merka membangun LAN sendiri-sendiri, padahal masih dalam instansi
atau perusahaan yang sama. Sebenarnya teknologi untuk keperluan tersebut sudah
sejak lama diperkenalkan, seperti Wireless, Fiber Optic, VDSL, dan lain-lain.
Namun apabila menggunakan F/O biaya yang diperlukan tidak sedikit, begitu juga
dengan wireless. Dengan demikian salah satu alternatif untuk membangun LAN yang
melibatkan banyak gedung dengan biaya murah adalah dengan memanfaatkan VDSL ini.
Seperti halnya
F/O harus menggunakan sepasang converter, Wireless juga harus sepasang, begitu
juga dengan VDSL juga harus sepasang. Satu dipasang di Swicth atau HUB yang
berhubungan dengan Server dan satunya lagi dipasang di Swicth atau HUB yang ada
di Client atau di lokasi lain.
Gambar 7. Kabel yang digunakan untuk setting
Wireless
Wireles ini
bermacam-macam merk dan jenisnya. Namun dalam buku ini tidak akan menjelaskan
merk dan jenis dari Wireless tersebut, yang pasti ada Wireless yang sudah
terpasang di komputer ada juga sebagai tambahan. Bahkan untuk komputer notebook
atau Laptop yang sudah memasang logo Mobile Technology secara otomatis sudah
ada Wirelessnya. Saat ini memang teknologi WiFI sudah menjadi trend dan
kebutuhan untuk jaringan komputer bergerak atau mobile.
Gambar 8. Contoh Wireless
yang mendukung WAN dan LAN
Untuk
memanfaatkan Wireless yang sudah ada di komputer atau memasang sebagai kartu
jaringan Anda harus memiliki HUB atau Swicth yang ada fasilitas Wirelessnya.
Hub, Swicth atau Router yang sudah medukung fasilitas Wireless ini kini mulai
banyak digunakan. Berikut ini contoh Wireless yang mendukung berbagai fasiitas
yang bisa digunakan untuk berkomunikasi antara komputer yang memiliki NIC
Wireless atau NIC biasa, serta mendukung Wide Area Network.
Router
Router bekerja
dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan
penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan
menggunakan protokol tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi
jaringan secara logikal bukan fisikal. Misalnya sebuah IP router bisa membagi
jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan
untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain.
Contohnya bisa berupa jaringan biasa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide
Area Network) atau jaringan global seperti Internet.
Fungsi
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Jenis-jenis Router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
• static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
• dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
PC Router Sebuah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai router(Routing) biasanya menggunakan komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card) dengan menggunakan Operating Sistem yang mendukung untuk dijadikan router dan ditugaskan untuk menangani tugas sebuah router.
Instant Router Dilihat dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa jenis router ini adalah suatu alat buatan dari suatu perusahaan yang didesain untuk menjadi router secara instant. Sehingga settingnya pun lebih mudah, hanya saja sayangnya menu yang ada didalamnya sangat terbatas. Dan biasanya jenis router ini memiliki fungsi ganda sebagai switch/hub.
Router Hardware (Cisco) Sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Router versus Bridge
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.
Router adalah suatu alat pada dunia komputer yang berguna untuk membelokkan data dari suatu sistem jaringan ke sistem yang lain. Logikanya sebuah sistem jaringan tidak dapat berpindah ke sistem yang lain. Exp Sis A. Menggunakan IP 192.168.1.1 dan Sis B. Menggunakan IP 192.168.2.1 Maka Kompi yang menggunakan Sis A tidak dapat melakukan komunikasi dengan Sis B tanpa Router.
Prinsip Kerja router sangat mudah yakni membelokkan data dari satu Sis ke Sis yang lain. Untuk konfigurasi Router dengan menggunakan PC ( OS WIN Xp ) sangatlah Mudah :
1. Pastikan Kompi anda memiliki minimal 2 buah LAN Card (Apabila anda hanya menggunakan 2 Sis)
2. Berikan konfigurasi jaringan sesuai Sis yang anda gunakan pada setiap LAN Card. ( Pastikan tiap lan menggunakan Sis yang berbeda )
3. Ping atau test koneksi ke tiap Sis, dari router. pastikan Semua koneksi dalam keadaan Baik
4. Share Lan card Anda dengan cara :
- Klik kanan pada Lan Card Kemudian pada Tab Advance Pastikan ada pilihan use another network to bla bla bla dst.
- Setelah itu coba lakukan ping dari komputer lain ( Antar client yang berbeda Sis ), Pastikan Jawaban Replay
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Jenis-jenis Router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
• static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
• dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
PC Router Sebuah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai router(Routing) biasanya menggunakan komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card) dengan menggunakan Operating Sistem yang mendukung untuk dijadikan router dan ditugaskan untuk menangani tugas sebuah router.
Instant Router Dilihat dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa jenis router ini adalah suatu alat buatan dari suatu perusahaan yang didesain untuk menjadi router secara instant. Sehingga settingnya pun lebih mudah, hanya saja sayangnya menu yang ada didalamnya sangat terbatas. Dan biasanya jenis router ini memiliki fungsi ganda sebagai switch/hub.
Router Hardware (Cisco) Sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Router versus Bridge
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.
Router adalah suatu alat pada dunia komputer yang berguna untuk membelokkan data dari suatu sistem jaringan ke sistem yang lain. Logikanya sebuah sistem jaringan tidak dapat berpindah ke sistem yang lain. Exp Sis A. Menggunakan IP 192.168.1.1 dan Sis B. Menggunakan IP 192.168.2.1 Maka Kompi yang menggunakan Sis A tidak dapat melakukan komunikasi dengan Sis B tanpa Router.
Prinsip Kerja router sangat mudah yakni membelokkan data dari satu Sis ke Sis yang lain. Untuk konfigurasi Router dengan menggunakan PC ( OS WIN Xp ) sangatlah Mudah :
1. Pastikan Kompi anda memiliki minimal 2 buah LAN Card (Apabila anda hanya menggunakan 2 Sis)
2. Berikan konfigurasi jaringan sesuai Sis yang anda gunakan pada setiap LAN Card. ( Pastikan tiap lan menggunakan Sis yang berbeda )
3. Ping atau test koneksi ke tiap Sis, dari router. pastikan Semua koneksi dalam keadaan Baik
4. Share Lan card Anda dengan cara :
- Klik kanan pada Lan Card Kemudian pada Tab Advance Pastikan ada pilihan use another network to bla bla bla dst.
- Setelah itu coba lakukan ping dari komputer lain ( Antar client yang berbeda Sis ), Pastikan Jawaban Replay
Kabel untuk jaringan
Saat ini ada
beberapa tipe dan jenis kabel yang digunakan untuk suatu jaringan. Kabel UTP
(unshielded twisted pair), coaxial, dan fiber optik adalah yang populer dan
banyak digunakan.
Kabel yang paling
umum dan mudah pemasangannya adalah kabel jenis Coaxial. Namun sesuai
perkembangan HUB atau Concentrator penggunaan kabel ini pun mulai berkembang
dan kabel UTP yang dipilih, karena selain harganya tidak terlalu mahal namun
kemampuannya bisa diandalkan.
Kabel jenis lain
yang sempat populer awal tahun 1990-an adalah kabel coaxial. Kabel jenis ini
hampir sama seperti kabel antena televisi. Kabel lain yang juga sangat populer
adalah Fiber Optik (F/O). Kabel jenis ini sangat mahal harganya, tetapi
kemampuannya mendukung kecepatan transfer data sangat tinggi.
Twisted
Pair Cable (UTP)
Kabel Twisted
Pair Cable ini ada dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah
jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak
mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan
konektor RJ-11 atau RJ-45.
Twisted-pair
(dikenal juga sebagai 10 BaseT) cocok untuk jaringan kecil, sedang maupun besar
yang membutuhkan fleksibilitas dan kapasitas untuk berkembang sesuai dengan
pertumbuhan pemakai network.
Pada twisted-pair
network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC memiliki
satu kabel twisted-pair yang tersentral pada HUB, contoh jaringan seperti ini
seperti terlihat pada gambar 3.
Twisted-pair
umumnya lebih reliable dibandingkan dengan thin coax karena HUB mempunyai
kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Bahkan
dengan HUB ini bisa dirangkai menjadi suatu jaringan yang besar.
Saat ini ada
beberapa grade, atau kategori, dari kabel twisted-pair. Category 5
adalah yang paling reliable dan memiliki kompatibilitas yang tinggi, dan yang
paling disarankan. Berjalan baik pada 10 Mbps network, dan Fast Ethernet.
Anda dapat membeli kabel Category 5 yang telah dibuat, atau membuatnya sendiri.
Kabel Category 5
dapat dibeli atau dibuat baik yang straight-through atau crossed. Suatu kabel
Category 5 memiliki 8 kabel kecil yang masing-masing memiliki kode warna di
dalamnya dari ujung ke ujung. Hanya kabel kecil 1, 2, 3, dan 6 yang digunakan
oleh Ethernet network untuk komunikasi. Walaupun hanya 4 kabel yang akan
digunakan, tetapi masing-masing 8 kabel semuanya terhubung ke jack.
Gambar 9. Contoh kebl UTP untuk jaringan
Tipe kategori Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) :
- Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps
- Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps
Kabel
Straight-through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel Crossed
digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB (ada beberapa pengecualian: beberapa
jenis HUB memiliki up-link port yang telah dicross secara internal, yang mana
memungkinkan Anda melakukan uplink HUB dengan suatu straight cable sebagai
gantinya).
Pada suatu kabel
straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada satu ujung juga di kabel 1,
2, 3, dan 6 pada ujung lainnya. Pada suatu kabel crossed, urutan dari kabel
diubah dari ujung yang satu ke ujung lainnya: kabel 1 menjadi 3, dan 2 menjadi
6.
Untuk
menggambarkan urutan kabel mana yang nomor 1, pegang RJ-45 tip dengan bagian
tembaganya menghadap pada Anda sesuai gambar berikut.
Gambar 10. Contoh kebl UTP yang dipasang conector RJ45
Coaxial
Cable
Media ini paling
banyak digunakan sebagai media LAN meskipun lebih mahal dan lebih sukar
penggunaannya dibandingkan twisted pair. Kabel ini memiliki bandwith yang
lebar, sehingga bisa digunakan untuk komunikasi broadband. Thick Coaxial
biasanya digunakan untuk kabel backbone pada jaringan instalasi Ethernet antar
gedung. Dapat menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m dengan menggunakan repeater.
Thin coax
(dikenal juga sebagai 10 Base 2) adalah cocok untuk network rumah atau kantor,
dengan dua atau tiga komputer. Kabel ini mirip seperti kabel antena TV, harganya
tidak terlalu mahal dan mudah pemasangannya.
Kabel jenis ini
proses pemasangannya menggunakan konektor BNC. Pada jaringan jenis ini untuk
menyambung ke masing-masing komputer menggunakan konektor T (T-connector) dan
setiap ujungnya menggunakan terminator atau penutup (50 ohm) jika tidak
menggunakan HUB.
Gambar 11. Contoh kabel Coaxial yang sudah dipasang konektor
Kabel coaxial
terdiri dari :
- sebuah konduktor tembaga
- lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
- sebuah lapisan paling luar.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial
terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak
mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel
“Thicknet” :
- adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
- merupakan kabel “original” Ethernet.
- tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
- adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
- mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
- menggantikan “Thicknet”.
- tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
Fiber Optic (F/O)
Jaringan yang
menggunakan F/O ini memang sangat jarang digunakan. Biasanya hanya perusahaan
besar saja yang menggunakan jaringan dengan media F/O. Karena harganya relatif
mahal dan proses pemasangannya lebih sulit.
Namun demikian,
jaringan yang menggunakan F/O ini dari segi kehandalan dan kecepatan tidak
diragukan lagi. Kecepatan pengiriman data dengan media F/O ini lebih dari
100 Mbps dan bebas dari pengaruh lingkungan (noise).
Gambar 12. Contoh F/O (Fiber Optic) yang sudah terpasang konektor (Parch cord)
Kabel Fiber Optik
adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel
terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan
“cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi
ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal
listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED
atau Laser.
Kelebihan
menggunakan kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
- Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
- Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
- Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada
jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel
fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan
harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.
Kabel Telepon
Beberapa tahun
belakangan ini mulai banyak digunakan kabel telepon untuk jaringan komputer
(LAN). Kabel ini biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung.
Biasanya kabel yang digunakan untuk menghubungkan antar gedung ini jenis yang
cukup kuat dan dilengkapi dengan kawat baja, sehingga kalau dibentang tidak
patah.
Biasanya kabel
telepon yang digunakan untuk diluar gedung (out door) ini dilengkapi dengan 3
kawat, 2 kawat yang akan digunakan seagai penghubung data dan satu kawat digunakan
agar tidak putus apabila kawat tersebut dibentang. Akan lebih baik jika ujung
dari baja sebagai penguat tersebut dihubungkan ke grounding agar apabila
terjadi petir tidak akan bermasalah. Jadi pada intinya hanya dua kawat yang ada
dalam kabel tersebut yang digunakan.
Memilih jenis kabel
Untuk membangun
suatu jaringan umumnya yang menjadi masalah adalah yang berhubungan dengan
pemilihan kabel. Karena kabel merupakan kebutuhan pokok dari suatu jaringan.
Perlu diketahui,
kabel yang sudah tertanam biasanya tidak akan diangkat atau dipindahkan kecuali
dalam keadaan terpaksa. Oleh karena itu, perencanaan yang matang untuk
menentukan jenis kabel ini mutlak diperlukan. Jika kita salah mengambil
keputusan, maka suatu saat apabila akan ada pengembangan masalah kabel ini
menjadi kendala.
Untuk itu saya
menyarankan apabila akan membangun suatu jaringan tentukan jenis kabel yang
akan digunakan dengan asumsi bahwa jaringan tersebut bisa berjalan dengan baik
sampai 10 tahun atau lebih. Dengan demikian tentukan jenis dan kualitas kabel
ini sebelum Anda memutuskan untuk menginstalasi jaringan.
Selain itu,
masalah yang berhubungan dengan kabel ini tidak hanya jenisnya saja, masalah
yang berhubungan dengan kecepatan dan jarak akses data juga perlu
dipertimbangkan. Untuk itu berikut ini saya jelaskan beberapa jenis kabel,
jarak terjauh yang didukung oleh jenis kabel tertentu, dan sebagainya.
Tipe
|
Kecepatan
|
Jarak
|
Konektor
|
UTP
Kategori 5
|
10 Mbps
|
<>300 kaki
|
RJ45
|
Coaxial atau kabel BNC RG 58
|
10 Mbps
|
<>2500 kaki
|
BNConnector
T
Terminator
|
Kabel Telepon (RJ11)
|
Konverter
RJ11
|
||
Wireles
|
> 10 Mbps
|
Tergantung jenis dan merk
|
|
Serat Optik (F/O)
|
100 Mbps
|
<> 3 mil
|
ST(spring loaded twist)
|
Tabel . Beberapa
tipe kabel, kecepatan dan jarak yang didukungnya
Piranti Lunak
Seperti telah
dijelaskan di atas bahwa piranti lunak yang dimaksud dalam buku ini adalah
software termasuk sistem operasi yang digunakan dalam membangun suatu jaringan,
baik jaringan berbasis Windows (Workgroup atau Client Server) maupun sistem
operasi lain. Namun dalam buku ini saya membatasi hanya menggunakan sistem
operasi produk Microsoft, yaitu keluarga Microsoft Windows.
Sistem
Operasi
Operating sistem
yang digunakan dalam buku ini adalah Microsoft Windows Server 2003, Microsoft
Windows XP dan WIndows Vista untuk Client. Namun demikian Anda juga bisa
menggunakan Microsoft Windows 2000 Server dan Microsoft Windows 2000
Professional, karena pada prinsipnya sama dan buku ini masih tetap bisa
digunakan. Disarankan untuk saat ini sebaiknya sistem operasi server yang
digunakan adalah Microsoft Windows Server 2003 dengan client Windows Vista atau
Windows XP.
Bagi Anda yang
ingin membangun jaringan kecil dengan Workgroup, bisa menggunakan sistem
operasi Microsoft Windows XP, Windows Vista atau Windows 2000 Professional.
Program
Aplikasi
Program aplikasi
yang digunakan bebas. Namun saya menyarankan gunakan beberapa aplikasi saja,
seperti untuk mengolah kata, mengolah angka, mengolah data, dan aplikasi grafik
yang diperlukan.
Selain aplikasi
tersebut Anda juga bisa menambah aplikasi lain apabila komputer Anda dilengkapi
Scaner. Aplikasi yang saya maksud adalah aplikasi yang mendukung pengolahan
gambar hasil scaner tersebut.
Program
Internet Sharing
Agar semua
komputer yang terkoneksi ke jaringan LAN bisa berinternet seluruhnya, Anda bisa
memanfaatkan fasilitas Internet Sharing. Microsoft Windows Server 2003, Windows
Vista, Windows XP, sudah menyediakan fasilitas untuk Internet Sharing
Connection (ICS) dan ICF (Internet Connection Firewall). Namun demikian Anda
juga bisa menggunakan apliksi lain yang disediakan penyelenggara atau ISP.
Program
Untuk Internet
Program yang
dimaksud di sini adalah program untuk menjalankan fasilitas yang berhubungan
dengan Internet. Sehingga dengan program ini pemakai atau semua user bisa
menggunakan fasilitas seperti browsing, chating, e-mail, dan sebagainya.
Program yang
dimaksud antara lain sebagai berikut:
- Microsoft Internet Explorer
- Microsoft Outlook
- Windows Messanger
Semoga bermanfaat ...
Aaamin.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)